Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

penghindar globalisasi

Nilai Pendidikan Tasawuf, Penangkal Virus Globalisasi
Dalam kurun waktu dekade terakhir, globalisasi memberikan jalan yang dapat dikatakan “over load”. Semua aspek kehidupan tak ada yang tidak terpengaruh oleh globalisasi. Tak ayal dari mulai segi budaya, politik, sosial, bahkan agama pun tak dapat terhindar dari globalisasi. Globalisasi yang sering sekali beriringan dengan modernitas, telah merubah peradaban negeri ini, yang pada mulanya amat sangat “gaptek” atau bahkan dapat dikatakan primitif, menjadi negeri yang mewah dan penuh akan modernitas.
Dari sisi positif, modernitas membawa kemudahan dalam segala bidang, namun acap kali masyarakat tanpa sadar telah dimanjakan oleh modernitas. Smartphone misalnya, sebuah contoh hasil modernitas dalam segi komunikasi, yang saat ini tealah memanjakan masyarakat dalam hal komunikasi. Namun juga, telah menyuburkan rasa individualisme dalam tubuh masyarakat itu sendiri, lebih khusus dalam kalangan pelajar. Memang tak jarang, banyak remaja-remaja berkumpul namun mereka disibukkan dengan smartphone mereka masing-masing.

Oleh karena, keter“manja”an masyarakat oleh pengaruh modernitas, diperlukan “gerakan”, untuk mendidik masyarakat agar “virus-virus” globalisasi yang lain seperti individualisme, primordialisme, serta isme-isme yang lain, agar tidak mengakar dalam masyarakat.