Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

KEPRIBADIAN DIRI LEWAT STATUS

KEPRIBADIAN DIRI LEWAT STATUS

Dibawah ini, merupakan sebuah tulisan teman saya, mengenai sebuah kepribadian seseorang, dari sudut pandang status yang ia update di sosial media.
            Sebuah kolom media sosial yang menawarkan wadah untuk menampung perasaan, pemikiran maupun curahan hati, yang diawali dengan sebuah pertanyaan “Apa yang sedang anda pikirkan?” ini tidak dapat lepas dari kehidupan penggunannya. Begitu melekatnya, mengupdate status tidak mengenal ruang dan waktu. Mengupdate status kini menjadi rutinitas, rutinitas yang sangat melekat bagi siapapun. Bahkan mengupdate status dapat menampilkan kepribadian seseorang. Kepribadian adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang. Kepribadian seseorang lewat update status dapat tergambar melalui isi status tersebut. Dari hal itu, memunculkan pandangan orang “Dilihat dari statusnya saja sudah kelihatan”, pandangan ini dapat menggambarkan bahwa orang yang mengupdate status memiliki keribadian pintar, semangat, putus asa, pecinta, puitis, malas bahkan lebay.
  •  Kepribadian Positif

            Karakter bersifat subjektif, hingga memunculkan pendapat seseorang untuk menyimpan pemikirannya dalam sebuah kesempatan. Tulisan dalam status sangat terjaga dan tidak akan hilang, asalkan facebook tidak terblokir. Dalam hal ini, orang tersebut mengikuti sebuah kata “Tali ilmu adalah tulisan” sehingga, orang tersebut memanfaatkan mengupdate status sebagai tempat menyimpan tulisan sekaligus ilmunya. Kesempatan ini tidak hanya mempublikasikan tulisan saja tetapi, sebagai menyimpan tulisan yang dapat diakses kapanpun. Ada juga yang memanfaatkan untuk mengabadikan momen yang berharga melalui foto yang diambilnya agar tidak hilang dan mudah dilihat untuk dikenang.
            Mengupdate status juga dijadikan kesempatan untuk menyebarkan informasi secara cepat, seperti; membuka lowongan pekerjaan, menyebarkan berita orang atau barang hilang, mengiklankan produk, menyebarkan pengetahuan atau motivasi hidup, dan lain sebagainya.

  • Kepribadian Negatif

            Tabiat manusia ada dua, baik dan buruk. Hal wajar manusia memiliki keduanya atau dominan salah satunya. Kesulitan dari kebanyakan manusia adalah tidak dapat menyingkapi sesuatu yang buruk atau kurang baik, sehingga hal tersebut tidak dapat lepas dari dirinya bahkan mengental menjadi kepribadiannya. Dari hal tersebut, banyak orang mencantumkan sesuatu yang buruk ke dalam status serta mempublikasikannya. Perkataan buruk, kotor, serta terkesan menjijikan diupdatekan dalam status, entah apa maksud dan tujuannya. Bahkan, ada yang menjelek-jelekan orang lain, akibatnya menjadikan konflik yang tidak diinginkan. Penyebaran berita hoax kini merajalela, pelecehan mengandung SARA pun dituangkan dalam status, hingga menimbulkan kepanikan dan keresahan dalam masyarakat. Hal inilah, menjadikan sisi negatif dari mengupdate status karena tidak adanya tanggung jawab dari akibat yang terjadi. Di sini, diperlukan kejelian masyarakat dalam mensotir informasi. Terkadang kehati-hatian dipandang perlu dalam menganalisi informasi yang mana diharapkan agar tidak langsung menelan mentah-mentah informasi.
            Di permasalahan yang sama, mengupdate status kini dibarengi dengan mengupload foto atau gambar yang tidak bermoral dan mengandung unsur seksual. Titik prihatin ada disini, karena disinilah peran wanita direndahkan, baik direndahkan dari sisi penyebarannya atau memang dari wanita itu sendiri. Bahkan, dalam hal menguload foto itu menjadi keuntungan pribadi, melalui bisnis yang gelap dengan mengedarkan foto tidak bermoral lalu menjaring pelanggan dengan menarik biaya. Disini siapa yang mendapatkan kerugian? Apakah si pengedar foto itu? Tentu saja tidak, yang mendapatkan kerugian tentunya si perempuan maupun pengguna facebook, karena merendahkan martabat dan juga berpeluang mendapatkan penipuan. Maka dari itu, diperlukan nalar yang baik dari pengguna facebook, karena hal ini tidak hanya mencangkup dirinya sendiri tetapi juga pandangan masyarakat. Gunakanlah pisau secara baik, bukan untuk melukai diri sendiri atau orang lain!

Post a Comment for "KEPRIBADIAN DIRI LEWAT STATUS"