Media "memotong"
Oleh : @elrosyadi296
السلام عليكم ورحمة الله تعالى وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم
Memang, zaman yang sudah milenial ini tak dapat lepas dari media. Terlebih media online yang melesat cepat.
Mediajuga membangun opini masyarakat, membentuk pola pikir masyarakat. Tapi, alangkah buruknya jika media menjadi pembentuk opini negatif.
Saya hanya berspektif, tujuan media saat ini itu apa ?. Apakah benar murni, menyebarkan informasi atau sekedar mencari page one bak blogger.
Jika murni untuk penyebaran informasi, pastinya informasi yang disampaikan haruslah objektif, dan tanpa pengurangan.
Baru-baru ini, setelah diadakannya Harlah muslimat NU ke-73 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (27 Januari 2019), mencuat kabar tentang ucapan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj
"kalau dipegang selain NU salah semua”
Seperti yang dilansir dari NU Online, bahwa salah satu media online di Indonesia hanya mencantumkan kalimat tersebut. Dengan kata lain, pernyataannya dipotong. Sehingga, menjadikan salah paham dikalangan masyarakat.
Dari segi ini, menurut saya menjadi pemandangan yang membingungkan. Akan timbul prasangka bahwa media saat ini hanya mencari "page one". Tanpa peduli salah paham atau tidaknya masyarakat.
Disini saya hanya ingin turut menyebarkan, bahwa penuturan yang lengkap dari K.H Aqil Siroj, seperti yang dilansir di NU Online sebagai berikut :
"Peran agama harus kita pegang. Imam masjid, khatib-khatib, KUA-KUA, menteri agama, harus dari NU. Kalau dipegang selain NU, salah semua : nanti banyak bid'ah kalau selain NU. Ini bid'ah nanti. Tari-tari sufi bid'ah nanti," ujar Kiai Said sambil menunjuk kepada para penari sufi.
Maksudnya adalah bahwa ketika bukan orang NU, akan banyak tuduhan-tuduhan bid'ah.
Sumber : NU Online
Sekian, semoga bermanfaat.
والله اعلم بالصواب
والسلام عليكم ورحمة الله تعالى وبركاته
Post a Comment for "Media "memotong""