Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

3 Makna Wahyu dalam Al-Qur`an


Secara etimologi wahyu berarti isyarat, sinyal atau ilham. Sedangkan secara terminologi, wahyu adalah lafadz yang berbentuk mashdar yang mempunyai konotasi isyarat halus yang cepat (isyarah syar`iah khafiyyah).

Sedangkan dalam Al-Qur`an sendiri, lafadz wahyu dimaknai dengan konotasi harfiah, diantaranya :

1. Intuisi naluri hewan atau insting, penggunaan makna wahyu sebagai intuisi hewan atau insting, dipaparkan Al-Qur`an dalam surat An-Nahl ayat 68 :

وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبالِ بُيُوتا وَمنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُون

Artinya : “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia"

2. Bisikan jahat, baik itu berasal dari manusia ataupun jin. Sebagaimana Al-Qur`an mengkonotasikannya dalam surat Al-An`am ayat 112 :

 وَكذَلِكَ جَعلْنَا لِكلِّ نَبيٍّ عَدُوا شيَاطِينَ الإِنسِ وَالْجنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا

Artinya : “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataanperkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).”

وَإِنَّ الشيَاطِينَ لَيُوحونَ إِلى أَوْلِيائِهِمْ لِيُجادِلُوكُمْ وَإِنْ  أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُون

Artinya : “Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.”

3. Isyarat dan sinyal, sebagaimana Al-Qur`an menyatakannya dalam surat Maryam ayat 11 :

فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ مِنَ الْمِحرَابِ فأَوْحَى إِليْهِمْ أَنْ سبِّحُوا بُكْرَةً وَعَشِيا

Artinya : “Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang.”

Ayat ini tidak boleh ditafsirkan dengan konotasi berbicara, sebab konotasi tersebut terhambat oleh firman Allah sebelumnya:

قالَ رَبِّ اجْعلْ لي ءَايةً قالَ ءَايَتكَ أَلاَّ تُكَلمَ الناسَ ثلاَثَ لَيَالٍ سَوِيا

Artinya : “Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda". Tuhan berfirman: "Tanda bagimu ialah bahwa kamu tidak dapat bercakap-cakap dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat".

Post a Comment for "3 Makna Wahyu dalam Al-Qur`an"