Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Cerita Bersambung : I'ROB, episode 1


Eps. 1 : Kisah Bermula, Awal Perjumpaan.

“awal yang kurang baik, bukan berarti berakhir dengan buruk”


“hey, ayolah cepat sedikit”, bentak seorang dengan baju yang masih berantakan duduk di sadel sepeda dengan posisi siap mengayuh.

“ya elah, sabar dikit, napa”, dengus anak yang masih memasukkan kakinya kedalam sepatu.

Dua anak yang sudah siap goes menatap tajam, namun acuh tak acuh.

“sante amat bilang ‘sabar’, udah hampir telat, nih?!”, seorang anak yang sedari tadi memegang stang dan sadel sepeda hampir kehilangan kesabaran, hanya karena menunggu temannya memakai sepatu.

“ayooo!!”, anak yang baru saja selesai memakai sepatu, bersorak semangat.

“he..he”, tatapan temannya yang dalam, karena kehilangan kesabaran, membuatnya langsung bungkam.

------

jam dinding menunjukkan pukul 06.35, mereka berempat mengayuh sepeda, menuju sekolah SMA ternama, SMA Jurumiyah. Sebuah SMA yang sudah tidak diragukan lagi persaingan prestasinya antar siswa.

“Alhamdulillah sekali ya, kita bisa di terima di SMA Jurumiyah”, ucap seorang anak yang duduk diboncengan, dengan baju paling rapi dibanding dengan ketiga temannya.

Wajah semnagat dengan mata berkaca-kaca tanda bahagia, menyeruak dari ucapan anak tersebut.

“hem”, jawaban dari anak yang memboncengnya, memang terdengar asing bagi yang baru mengenalnya, namun sudah biasa bagi orang terdekatnya. “apa rencanamu kedepan, Jer?”, lanjutnya.

“ah, saya masih menyusun planning perkenalan nanti, Kak Jazm”, jawab Jer, anak yang bersemangat tadi.

---

Jer celingukan, kedua sahabatnya yang berangkat berboncengan bersama, tanpa ia sadari hilang ditelan jalanan.

“eh, Kak Nashob dan Kak Rofa’ kemana ?”, tanya Jer.

Jazm tak bergeming, dia hanya menoleh ke samping lalu menelisik ke belakang.

---

Nampak di kejauhan, Rofa’ dan Nashob sedang memompa ban mereka, karena kempes.

“udah cukup”, Nashob memberitahu Rofa’ bahwa bannya sudah cukup anginnya.

“gantiannya, Lo depan”, lanjut Nashob.

“yaelah, gua udah capek-capek mompa, disuruh ngegas juga”, keluh Rofa’.

---

Keduanya pun akhirnya melanjutkan perjalanan menyusul Jer dan Jazm, yang sudah jauh meninggalkan mereka berdua.

Wush..wush

“ah, Lu sih, nggak ngecek ban dulu. Kempes kan?!”, Rofa’ mendengus kesal sambil tetap mengayuh sepeda dengan kecepatan valentino rossi.

Omongan Rofa’ tak digubris oleh Nashob.

Setelah mereka berdua hampir mendekati Jer dan Jazm,

“ayo, lelet amat kalian”, teriak Nashob dengan nada mengejek.

“kampret, nafas gue udah ngap-ngapan, eh si Nashob malah seneng banget”, batin Rofa’

---

Akhirnya mereka berempat sampai di pintu gerbang SMA Jurumiyah. Tatapan mereka tertuju ke tulisan “SMA Jurumiyah” yang terpampang besar diatas pintu gerbang.

---flashback---

Panti Asuhan Al-I’rob, tempat dimana mereka berempat (Rofa’, Nashob, Jer, dan Jazm) tumbuh menjadi anak remaja tanpa kedua orang tua asli mereka. Mereka berempat mempunyai latarbelakang yang berbeda.

Diantara keempat anak itu, hanya Jazm yang masih belum terkuak masa lalunya. Jazm pun mempunyai sifat yang sedikit berbeda dibanding ketiga temannya.

Bio Data :

Nama lengkap : Mabni ‘Ala Rofa’

Ditemukan saat masih bayi, memang sengaja dititipkan ke panti asuhan dengan cara meletakkannya didepan panti asuhan. Beberapa alasan mengenai dirinya belum ditemukan. Ada peninggalan berupa kalung dengan batu hijau sebagai permatanya.

Dia mempunyai badan tinggi, dengan berat badan ideal, berkulit sawo matang. Sifatnya yang ceria dan suka lelucon, membuatnya lebih cepat akrab dengan orang yang baru ia kenal. Ia mempunyai hobi mengotak-atik barang eletronik.

--

Nama lengkap : ‘Amilu Nashob

Riwayat hidupnya hampir sama dengan Rofa’, ia sudah dipanti asuhan sejak bayi. Diketahui latarbelakang ia dititipkan di panti asuhan berdasarkan surat yang menyertainya ketika ia ditemukan, bahwa orang tuanya tidak mampu membiayainya. Tidak ada peninggalan yang ditinggalkan untuknya.

Dia juga mempunyai perawakan yang hampir sama dengan Rofa’, karena memang antara Rofa’ dan Nashob sudah berteman sejak kecil. Sehingga mereka berdua sudah seperti kakak beradik. Yang membedakan antara mereka berdua, adalah hobi. Hobi Nashob adalah bermain sepak bola.

--

Nama lengkap : Jer

Namanya yang hanya satu kata, memang terkadang membuatnya menjadi lebih mudah diingat ketimbang ketiga temannya. Ia sengaja dititipkan di panti asuhan oleh pamannya sejak usia 5 tahun. Ia memiliki sifat menghormati kepada siapapun. Ia anak yang lugu dan sedikit agak pemalu.

Ia suka membaca, dan ia pun tergolong anak yang aktif dalam berbagai hal. Menyukai bidang kepenulisan atau jurnalisktik. Tak ada satu lomba yang barkaitan dengan kepenulisan yang ia lewatkan.

--

Nama lengkap : Mu’robul Jazm

Jazm terkenal dengan sikap dinginnya. Mungkin ada beberapa alasan masa lalunya yang membuatnya bersikap dingin. Apalagi jika terhadap perempuan, bisa dibilang dia acuh tak acuh, meskipun sebenarnya dia orang yang care.

Mengenai masuknya Jazm ke Panti Asuhan Al-I’rob, bermula saat hujan lebat disertai dengan petir. Rofa’ yang awal mula menatap keluar jendela, tanpa sengaja melihat anak yang sedang jongkok berteduh dibawah atap pintu masuk panti.

Tak berselang lama, Rofa’ dan Nashob yang masih anak-anak menghampirinya, meskipun pada mulanya menolak akhirnya, dia (Jazm) mau diajak masuk ke panti. Dan setelah itu, Jazm pun diperbolehkan tinggal dipanti asuhan.

---

Mereka berempat bersahabat sejak kecil, karena memang mereka berempat termasuk anak-anak yang awal mula masuk ke panti asuhan.

Sejak kecil mereka sudah dibiayai sekolah oleh pihak panti. Akan tetapi semakin tinggi tingkatan sekolah (sekarang SMA), pihak panti -yang dipimpin oleh ibu Isim- mulai kewalahan menangani biaya mereka, disebabkan semakin banyak juga anak yang masuk ke dalam panti asuhannya.

Maka tanpa ada komando, mereka berempat pun mulai mencoba mencari uang sendiri untuk biaya sekolah mereka. Dengan tanpa terlepas dari kewajiban membantu ibu Isim di panti. Ada juga Jazm, dia termasuk anak yang berprestasi dalam bidang akademik. Dia beruntung mendapatkan beasiswa.

Kemampuan yang mereka berempat juga terbilang saling melengkapi. Rofa’ dengan keahlian memimpinnya, dan strategi. Nashob dengan keahlian dalam dunia IT. Jer dengan hobinya membaca membuatnya lebih memiliki wawasan yang luas ketimbang ketiga sahabatnya. Meski kecerdasannya belum bisa menyaingi Jazm. Jazm dengan keahliannya bela diri, serta kemampuannya dalam hal mistik layaknya anak indigo. Menjadikan ciri khas tersendiri bagi Jazm.