Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Biografi Ibnu Mujahid

Beliau adalah Ahmad bin Musa bin Al 'Abbas bin Mujahid At Taimi Al Baghdadi. Dilahirkan di sebuah daerah yang dinamakan Suq Al 'Athasy di kota Bagdad pada tahun 245 H. Beliau meninggal dunia pada hari Rabu pada tanggal 11 Sya'ban tahun 324 H.

Ibnu Mujahid adalah seorang yang tekun dalam menuntut ilmu. Hingga bila dihitung, guru-gurunya lebih dari lima puluh orang. Namun dalam makalah ini tidak semuanya disebutkan, diantaranya; Abdurrahman bin Abdus, Muhammad bin Abdurrahman al Makhzumi al Maky, Abdullah bin Katsir al Muadib al Bagdadi.

Beliau juga mengajarkan ilmunya kepada murid-muridnya, diantaranya; Abu Tohir Abdul Wahid bin Umar bin Abi Hisyam, Al Hasan bin Said al Mathu’I, Abu Ahmad Abdullah bin al Husain as Samiri.
Ibnu Mujahid adalah seorang ulama' qiro'at yang menaruh perhatian besar ternadap ilmu qiro'at. Tidak sampai di situ, dengan perhatian yang begitu besar terhadap ilmu qiro'at, beliau juga mengarang sebuah kitab tentang qiro'at yang berjudul “As Sab'ah fi Al Qiro'at.”

Dalam kitab tersebut Ibnu Mujahid hanya memilih tujuh orang imam dari ratusan imam-imam qiro'at yang ada pada masa tersebut. Pemilihan ketujuh imam qiro’at ini didasarkan pada syarat-syarat tertentu yang dia tetapkan. Imam Ibnu Mujahid juga membaginya berdasarkan wilayah-wilayah yang terkenal dengan ilmu pengetahuan dan qiro’at pada masa itu. Wilayah-wilayah tersebut adalah; Madinah, Makkah, Damaskus, Syam, Basrah dan Kufah. Kota-kota ini lah yang menjadi tujuan pengiriman mushaf Utsmani pada masa khalifah ketiga, Khalifah Utsman bin Affan. Dari kota-kota ini juga tumbuh pusat-pusat ilmu qiro’at, fiqih, tafsir dan ilmu keislaman yang lainnya. Setelah itu Imam Ibnu Mujahid memilih dua orang yang mengambil riwayat bacaan dari setiap imam yang tujuh tersebut. Lalu menjelaskan dasar dari qiro'at yang tujuh tersebut dan memaparkannya.

Buku As Sab’ah fi Al Qiro’at karangan Ibnu Mujahid ini, telah menjadi salah satu referensi utama bagi para penuntut ilmu yang ingin mendalami ilmu qiro'at. Dengan metodenya dalam penulisan buku ini, membuat ilmu qiro’at menjadi lebih mudah, sehingga memberikan banyak manfaat bagi orang-orang yang ingin mendalami ilmu qiro’at.

Pada dasarnya, Ibnu Mujahid bukan lah orang yang pertama kali mengumpulkan sejumlah qiro'at para Imam qiro'at dalam satu buku. Telah ada ulama lain yang terlebih dahulu melakukan apa yang dia kerjakan, di antara para ulama itu adalah :
  1. Abu Ubaid Al Qasim bin Salam (224H). Dia telah mengumpulkan lima belas jenis bacaan para Imam dalam kitab karangannya yang berjudul Qararat.
  2. Ismail bin Ishaq Al Qadhi, Abu Ishaq Al Azadi Al Baghdadi (282H), beliau juga guru Ibnu Mujahid. Beliau telah mengarang sebuah kitab yang di dalamnya mencantumkan dua puluh bacaan Imam Ahli qiro'at.

Di antara sebab yang mendorong Ibnu Mujahid menulis sebuah buku tentang qiro'at adalah keinginannya yang besar untuk menjaga bacaan-bacaan tersebut dan mempermudah untuk mendapatkannya dan mempelajarinya. Di mana orang-orang yang ingin menuntut ilmu qiro'at pada umumnya merasakan kesusahan dengan banyaknya cabang-cabang qiro'at dan jalan-jalan periwayatannya, belum lagi dengan illat (alasan) yang ada pada setiap bacaan.

Ibnu Mujahid telah mengisyaratkan hal ini ketika dia ditanya, “Mengapa anda tidak menulis (tentang qiro'at) satu huruf saja (yaitu bacaan dari satu imam qiro'at)?” Kemudian dijawab oleh Ibnu Mujahid, “Menjaga seluruh bacaan yang dipakai oleh Imam-imam terdahulu lebih dibutuhkan dari pada memilih salah satu di antara mereka”. Ini merupakan ungkapan yang sangat jelas dari Ibnu Mujahid tentang keinginannya yang besar dalam menjaga qiro'at yang ada dan memeliharanya, serta menjadikan ilmu qiro'at sebagai sesuatu yang mudah bagi penuntut ilmu.

Post a Comment for "Biografi Ibnu Mujahid"