Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Definisi Orientalism

Istilah orientalis berasal dari kata “orient” yang berarti timur, dan kata “Ism” yang berarti paham. Jadi secara bahasa orientalis berarti paham tentang dunia timur/ketimuran. Atau orang yang memiliki concern terhadap kultur timur disebut Orientalis. orientalisme (dengan penambahan kata isme yang berarti aliran, pendirian, ilmu, paham, keyakinan, dan sistem) secara etimologis, dapat diartikan sebagai ilmu tentang ketimuran atau studi tentang dunia timur. dalam karya monumentalnya, Orientalism, Edward Said secara lebih komprehensif menyatakan bahwa orientalisme dapat di jelskan melalui tiga hal yang sangat berkaitan; pertama, seseorang orientalis adalah orang yang mengajarkan, menulis atau meneliti tentang Timur, dengan kata lain orientalis adalah mereka yang mengklaim dirinya sebagai orang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang budaya timur; kedua, orientalisme merupakan model pemikiran yang didasarkan kepada pembedaan ontologis dan epistemolohis tentang timur dan barat; ketiga, orientalisme merupakan suatu institusi berbadan hukum untuk menghadapi dunia timur, yang memiliki kepentingan membuat pernyataan tentang timur, membenarkan pandangan tentang timur, mendiskripsikan, mengajarkan, memposisikan dan menguasainya.

Dr. Qasim Assamurai, seorang ahli orientalis, telah mencoba merangkum beberapa pendapat tentang kemunculan orientalis yang dapat disimpulkan sebagai berikut:
  • Sebagian ahli sejarah mengatakan munculnya orientalisme, ketika persentuhan Romawi dengan orang-orang Islam pada Perang Mu’thah
  • Orientalisme muncul sebagai akibat Perang Salib
  • Orientalisme muncul ketika berkecamuk perang antara orang Islam dan Kristen di Spanyol
  • Orientalisme muncul karena faktor kebutuhan Barat untuk menolak Islam dan untuk menyelidiiki kekuatan umat Islam seteleha jatuhnya Konstantinopel serta masuknya pasukan Turki Usmani ke perbatasan Wina
  • Munculnya karena Eropa memiliki kepentingnan untuk menjajah negara-negara Arab di Timur, Afrika Utara dan Asia Tenggara.

Menurut Dr. Muthabaqani, pakar orientalisme dari Fakultas Dakwah Universitas Imam Muhammad Ibnu Sa’ud Madinah, istilah orientalisme mulai muncul sejak dua a bad yang lalu (abad ke-18 M), meski aktifitas kajian bahasa dan sastra ketimuran telah terjadi jauh sebelumnya. Dari sekian banyak pengertian tentang orientalis Ia kemudian mendefinisikan orientalisme secara cukup komprehensif yaitu “segala sesuatu yang bersumber dari orang-orang barat.

Muthabaqani juga mendefinisikan orientalisme sebagai :

  1. Segala sesuatu yang di sebar luaskan oleh media masa barat, baik menggunakan bahasa mereka ataupun bahasa arab yang menyangkut islam dan kaum muslimin.
  2. Segala sesuatu yang ditetapkan oleh para peneliti dan politisi barat dalam berbagai konferensi dan seminar mereka, baik yang te rbuka maupun yang rahasia.
  3. Segala sesuatu yang di tulis oleh orang arab kristen, seperti kaum maronit yang memandang islam dengan kacamata barat.
  4. Segala sesuatu yang disebarluaskan oleh para peneliti musim, yang belajar kepada para orientalis, dan mengadopsi anyak fikiran kaum orientalis, hingga sebagian murit orientalis itu bahkan melampaui guru-gurunya dalam hal penggunaan teknik dan metode yang lazim dalam orientalisme.

Sumber :
  1. Umi sumbulah, Kajian Kritis Ilmu Hadis, (Malang: UIN-Maliki Press, 2010),hal. 161
  2. H.Zeid B.Smeer, Ulumul Hadis,(Malang: UIN-Malang Press,2008),hlm. 156
  3. Hasan Hanafi, Orientalisme, (Jakarta: PustakaAl-Husna,1981),hlm. 9

Post a Comment for "Definisi Orientalism"