Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Kritik Orientalis tantang Sanad dan Matan Hadis

1. Kritik Orientalis terhadap Sanad

Para orientalis beranggapan bahwa hadis yang telah dikodifikasikan dalam kitab-kitab hadis tidak asli dari Rasulullah, karna sanadnya tidak benar dan para perawi dianggap palsu. Caetani Berpendapat bahwa Urwah (W. 93 H) adalah oranng yang menghimpun hadis tetapi tidak menggunakan sanad.

Joseph Schacht dalam The Origins of Muhammadan Jurisprudence, berpendapat bahwa bagian terbesar dari sanad hadis adalah palsu. Menurutnya, semua orang yang mengetahui bahwa sanad pada mulanya muncul dalam bentuk yang sangat sederhana, kemudian mencapai tingkat kesempurnaannya pada paruh kedua abad ke tiga hijriah. Dia menyatakan bahwa sanad merupakan hasil rekayasa para ulama abad kedua hijriah dalam menyandarkan sebuah hadis kepada tokoh-tokoh terdahulu hingga akhirnya sampai kepada Nabi untuk mencari legitimasi yang kuat terhadap hadis tersebut.

2. Kritik Orientalis terhadap Matan

Para orientalis juga telah telah melontarkan kritik mereka terhadap matan hadis. A.J. Wensink menyatakan bahwa perkembangan dan aktifitas pemikiran umat islam pasca-wafatnya nabi membuka peluang bagi para ulama untuk menjelaskan roh agama islam itu melalui hadis. Ucapan-ucapan para ulama inilah yang kemudian dikenal sebagi matan. Pandangan ini sejajar dengan pendapat para orientalis yang bermuara pada pandangan bahwa matan itu bukanlah ucapan Nabi. Melainkan ungkapan para ulama yang kemudian di sandarkan pada Nabi.

Keterangan diatas juga menunjukan bahwa pandangan para orientalis terhadap sanad sebenarnya berangkat dari pemahaman mereka tentang sunnah itu sendiri yang mereka yakini sebagai sesuatu yang bukan berasal dari Nabi. Mereka beranggapan bahwa sanad dan matan yang berada pada kitab-kitab hadis adalah uatan ulama dan umat islam pada abad kedua dan ketiga hijriah untuk mendukung keyakinan ini mereka kemudian mencari-cari argumentasi sehingga sanad dan otomatis matan dipahami sebagai hasil rekayasa oleh para ulama, demikian pula matan merupakan perkataan mereka.





Sumber :
  1. Zeid B. Smeer, hlm. 164.
  2. Idri, hlm. 316

Post a Comment for "Kritik Orientalis tantang Sanad dan Matan Hadis"