Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Metodologi Tafsir Wal Mufassirun

Adapun metodologi yang di gunakan oleh Adz Dzahabi dalam karangannya ini (tafsir wal mufassirun), menurut saya tidaklah menggunakan metodologi-metodologi yang biasa digunakan dalam kebanyakan kitab-kitab tafsir, yaitu tahlili (diskriprif-analitis), ijmali (tafsir global), muqorron (perbandingan), maudhu’i (tematik). Karena menurut saya kitab tafsir wal mufassirun bukanlah kitab tafsir yang isinya membahas ayat-ayat Al-Qur’an, bahkan bisa dikatakan bukan kitab tafsir Al-Qur’an ya karena memang isinya bukan ayat-ayat Al-Qur’an yang di tafsirkan. Melainkan sebuah tulisan yang di tulis berdasarkan kaidah penulisan risalah doctoral, yang memang kitab ini ditulis untuk di ajukan sebagai risalah doctoriyah (tesis Ph.D) pada tahun 1365 H atau 1946 di kuliah Ushuludin di Uneversitas Al-Azhar. Bahakan oleh beberapa kalangan, kitab ini dikatagorikan sebagai kamus tafsir, karena kitab ini dengan secara detail membahas berbagai metode yang ditempuh oleh para mufassir, berbagai corak yang dikenal di kalangan ulama klasik, juga corak corak tafsir yang lahir di masa kontemporer. Dalam kitab ini, juga lebih dominan membedah profil kitab dan pengarang tafsirnya sekaligus, yang diklasifikasikan menurut masa dan corak tafsir yang dikembangkannya.

CORAK PENAFSIRAN TAFSIR WAL MUFASIRUN

Sama halnya dengan metodologi, corak penafsiran kitab tafsir wal mufassirin ini tidak menonjolkan salah satu dari corak-corak penafsiran yang digunakan pada kitab-kitab tafsir (apakah itu bercorak tafsir sufi, fiqhi, falsafi, ilmi, atau, adabi ijtima’i). Bahkan isinya adalah pembeberan corak tafsir yang digunakan oleh para ahli tafsir beserta kitabnya.

Yang mana pada dasarnya, kitab ini membicarakan tentang tafsir dan perkembangannya, yang secara mendetail mengupas berbagai metode dan corak yang digunakan oleh para mufassir, sehingga menurut kitab ini tidak masuk dalam corak-corak kitab tafsir.

Adapun ringkasan isi dari ke-3 jilid kitab tafsir wal mufassirun.

A. JILID I :

Muqaddimah : di dalamnya beliau membahas tentang:

  • Pengertian Tafsir dan Takwil serta perbedaan antara keduanya
  • Tafsir Al-Qur’an dengan selain Bahasa Arab
  • Tarjamah Tafsiriyah pada Al-Qur’an dan pembahasan yang berkaitan dengannya.

Bab Pertama: Membahas tentang Tafsir pada masa Nabi SAW dan para Sahabat, lalu membahas tentang sumber tafsir pada masa ini yaitu Al-Qur’an, Hadits serta Ijtihad dan Istimbath, juga membahas tentang Ahli Tafsir yang terkenal pada masa Sahabat dan metode tafsir mereka dan yang terakhir membahas tentang kelebihan Tafsir pada masa Nabi SAW dan Sahabat.

Bab Kedua: Membahas tentang Tafsir pada masa Tabi’in. Bab ini membahas tentang Madrasah Tafsir pada masa tabi’in yaitu Madrasah Tafsir di Makkah yang didirikan oleh Ibnu Abbas, Madrasah Tafsir di Madinah yang didirikan oleh Ubay bin Ka’ab dan Madrasah Tafsir di Iraq yang didirikan oleh Ibnu Mas’ud, lalu membahas tentang kelebihan Tafsir pada masa Tabi’in.

Bab Ketiga: Membahas tentang Tafsir yang beliau istilahkan dengan Ushur at-Tadwin (masa kodifikasi), dalam bab ini dibahas urutan kodifikasi tafsir, lalu tentang Tafsir bil Ma’tsur dan Israiliyat selanjutnya dalam bab ini dibahas sebagian metode kitab Tafsir yang terkenal yaitu:

  1. Jami’ al-Bayan fi at-Tafsir Al-Qur’an oleh Imam Thabari
  2. Bahr al-Ulum oleh Samarqandi
  3. Al-Kasf wa al-Bayan an Tafsir Al-Qur’an oleh ats-Tsa’labi
  4. Ma’alimat-Tanzil oleh al-Baghawi
  5. Al-Muharra al-Wajiz fi Tafsir al-Kitab al-Aziz oleh Ibnu Atiyah
  6. Tafsir Al-Qur’an al-Adhim oleh Ibnu Katsir
  7. Al-Jawahir al-Hasan fi at-Tafsir Al-Qur’anoleh ats-Tsa’alabi
  8. Ad-Duur al-Mantsur fi at-Tafsir bil Ma’tsur oleh as-Suyuthi

Dalam bab ketiga ini terdapat beberapa fashal, yang pertama, yaitu tentang apakah Tafsir bil Ma’tsur itu ?. yang kedua, tentang Tafsir bir Ra’yi dan yang berhubungan dengannya. Kemudian pada pasal yang ketiga membahas tentang pentingnya kitab Tafsir bir Ra’yi yang diperbolehkan dan studi tentang kitab-kitabnya, yaitu:

  1. Mafatih al-Ghaib oleh Fakhruddien ar-Raazi
  2. Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Takwil oleh al-Baidhawi
  3. Madarik at-Tanzil wa Haqaiq at-Takwil oleh an-Nasafi
  4. Lubab at-Takwil fi Ma’ani at-Tanzil oleh Khazin
  5. Al-Bahr al-Muhith oleh Abi Hayan
  6. Gharaib Al-Qur’an wa Raghaibal-Furqan oleh Yasaburi
  7. Tafsir al-Jalalain oleh Jalauddien al-Muhalli dan Jalaluddien as-Suyuthi
  8. As-Siraj al-Munir fi al-I’anah ala Ma’rifati Ba’dhi Ma’ani Kalam Rabbuna al-Hakim al-Khabir oleh Khatib as-Sirbani
  9. Irsyad al-Aql as-Salim ila Mazaya al-Kitab al-Karim oleh Abi Su’ud
  10. Ruuh al-Ma’ani fi Tafsir Al-Qur’an al-Adhim wa as-Sab’u al-Matsani oleh al-Alusi

Dan pada pasal yang keempat membahas tentang Tafsir bir Ra’yi al-Madhmumah atau Tafsir dari kelompok bid’ah:
Muktazilah, kitab-kitab Tafsir mereka:

  1. Tanzih Al-Qur’an ‘an al-Mutha’in oleh al-Qadhi Abdul Jabbar
  2. Gharar al-Fawaid wa Durar al-Qalaid oleh Amali as-Syarif al-Murtadha
  3. Al-Kasyaf ‘an Haqaiq at-Tanzil wa ‘Uyun al-Aqawil fi Wujuh at-Takwil oleh Zamakhsyari, selesai jilid pertama.

B. JILID II

Syiah dan kelompok-kelompok pecahannya, antar lain :

1. Kelompok Syiah Rafidhah atau Itsna Asariyah dan membahas tentang enam kitab dan metode Tafsir Syiah yaitu:

  1. Miratul Anwar wa Miskat al-Asrar oleh Maula Abdullatif al-Kazarani
  2. Tafsir al-Hasan al-Askari
  3. Majma’ al-Bayan li Ulum Al-Qur’an oleh ath-Thabarsi
  4. As-Shaafi fi Tafsir Al-Qur’an al-Karim oleh Mula Muhsin al-Kaashi
  5. Tafsir Al-Qur’an oleh Sayid Abdullah al-Alawi
  6. Bayan as-Sa’adah fi Maqamat al-Ibadah oleh Sulthan Muhammad al-Khurasani

2. Kelompok al-Ismailiyah (Batiniyah), membahas tentang mauqif mereka terhadap Al-Qur’an serta takwil mereka.

3. Kelompok Babiyah dan Bahaiyah, membahas tentang mauqif mereka terhadap Al-Qur’an serta takwil mereka.

4. Kelompok Zaidiyah, membahas tentang mauqif mereka terhadap Al-Qur’an serta takwil mereka.

3. Khawarij yang didalamnya membahas tentang mauqif kelompok khawarij terhadap Al-Qur’an, selanjutnya ia bahas salah satu kitab tafsir dari kalangan Khawarij yaitu Haiman az-Zaad ila Daar al-Ma’ad oleh Muhammad Yusuf Athfis, salah seorang mufasir dari kalangan Khawarij yang berasal dari lembah Mizab di pegurunan Jazair, ia wafat pada tahun 1332 H.

Kemudian dilanjutkan dengan pasal yang kelima, membahas tentang Tafsir Sufi dan metode Tafsir mereka seperti metode tafsir Ibnu Arabi kemudian membahas Tafsir Isyari dan sebagian kitab-kitab mereka :

  1. Tafsir Al-Qur’an al-Adhim oleh at-Tusturi
  2. Haqaiq at-Tafsir oleh as-Silmi
  3. ‘Arais al-Bayan fi Haqaiq Al-Qur’an oleh Abi Muhammad as-Sairazi
  4. At-Takwilat an-Najmiyah oleh Najmuddien Dayah dan Ala’ ad-Daulah as-Samnani

Lalu ditutup dengan pembahasan Tafsir Ibnu Arabi dan metode Tafsirnya.

Pasal yang keenam, membahas tentang Tafsir Filsafat dan metode tafsir mereka dalam dua puluh lembar dan beliau sebutkan contoh Tafsir Filsafat dan metodenya seperti al-Farabi dan Ibnu Sina.

Pasal yang ketujuh, membahas tentang Tafsir Fuqaha’ sekitar lima puluh halaman, berbicara tentang perkembangan Tafsir Fiqih ayat-ayat hukum pada setiap mazhab fiqih. Dan membahas enam kitab Tafsir tentang Ahkam Al-Qur’an.

  1. Ahkam Al-Qur’an oleh al-Jashash al-Hanafi
  2. Ahkam Al-Qur’an oleh Kaya al-Hirasyi as-Syafi’i
  3. Ahkam Al-Qur’an oleh Ibnul Arabi al-Maliki
  4. Al-Jami’ li AhkamAl-Qur’an oleh al-Qurtubi al-Maliki
  5. Kanzul Irfan fi Fiqh Al-Qur’an oleh Miqdad as-Suyuri ar-Rafidhi dari kalangan Imamiyah Itsna Asairah
  6. Ats-Tsamarat al-Yani’ah wa al-Ahkam al-Wadhihah al-Qathi’aholeh Yusuf ats-Tsalai az-Zaidi dari kalangan Zaidiyah

Pasal yang kedelapan, membahas tentang Tafsir Ilmi dalam enam belas halaman, ia sebutkan pendapat ulama terdahulu dan ulama sekarang kemudian ia sebutkan ikhtiyarnya dan menolak tafsir ilmi seperti yang dirajihkan oleh Imam Syatibi.

Penutup, kitab ini ditutup dengan pembahasan tentang corak tafsir pada masa modern, pembahasan ini menghabiskan sekitar seratus dua puluh halaman, beliau sebutkan beberapa kitab tafsir:

  1. Al-Jawahir fi Tafsir Al-Qur’anal-Karim oleh Syaikh Thanthawi Jauhari, syaikh az-Zahabi telah mengkritik dengan keras kitab ini.
  2. Kitab al-Hidayah wa al-Irfan fi Tafsir Al-Qur’an bil Quran, beliau contohkan kiab ini sebagai kitab Tafsir Ilhadi
  3. Berbicara tentang metode tafsir Syaikh Muhammad Abduh
  4. Berbicara tentang metode tafsir Muhammad Rasyid Ridha
  5. Berbicara tentang Syaikh Muhammad Mustafa al-Maraghi, pembahasan ini mengakhiri kitab Tafsir wal Mufasirun.

C. JILID III

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa pada jilid ke tiga, kitab tafsir wal mufassirun ini ditulis oleh putranya yaitu Doktor Musthafa Muhammad Adz Dzahabi sebagai pelengkap apa yang telah ditulis oleh ayahnya tersebut. Adapun pembahasan yang diuraikan didalamnya terbagi kedalam delapan bab, yaitu;

  1. Kitab kitab tafsir al-ma’tsur oleh ahlu as sunnah. Seperti; muqotil bin sulaiman, dll.
  2. Kitab kitab tafsir bir-ra’yi oleh alhu as sunnah, seperti; tafsir ibnu abi hatim, dll.
  3. Kitab kitab tafsir al imamiyah al itsna asyariyah, seperti; tafsir iyasy, tafsir al-Qummy, dll.
  4. Kitab kitab tafsir ismailiyah, sepeti; asas at takwil.
  5. Kitab tafsir ibadiyyah, seperti; tafsir kitabillah al aziz.
  6. Kitab tafsir zaidiyyah; tafsir al-A’qom.
  7. Kitab tafsir shufiyyaah, seperti; tafsir lathooif.
  8. Dan terakhir pembahasan mengenai kitab kitab tafsir yang berkaitan dengan ayat ayat ahkam, seperti; tafsir ahkamil qur’an karya at-tohawy.

Akan tetapi ada juga yang memang seharusnya di cetak 2 jilid menjadi 3 jilid, dimana yang jilid ketiga berisi pembahasan tentang : Al-Kisaniyah, Az-Ziyadiyah, Al-Imamiyah, Al-Ghilah, dan Al-Ima’iliyah.

Post a Comment for "Metodologi Tafsir Wal Mufassirun"