Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Teknologi mutahir, manusia.

Teknologi mutahir, manusia.
Ini adalah sebuah pemikiran gue, tapi bukan niatan gue berpikiran sesat ato apapun itu. Gue hanya mengotak-atik apa yang gue lihat, dan mencoba untuk mengkoneksikannya. Tapi sebelumnya, gue mau nanya kepada kalian yang baca, bagaimana nada kalian membaca judul diatas, maksudnya apa yang kalian tangkap dari judul diatas.
Apakah, “teknologi mutahir manusia”, artinya tekonologi canggih buatan manusia, ato “teknologi mutahir, manusia”, artinya manusia itu sendirilah teknologi mutahirnya.
Tapi, yang gue maksudkan disini adalah yang kedua, yaitu bahwa manusia itu sendirilah, yang merupakan teknologi mutahir.
Mengapa demikian ?
Entah gue salah ato nggak, gue nggak tau. Tapi gue berpikiran bahwa teknologi zaman now, adalah sebuah copy-an dari teknologi yang ada dalam diri manusia.
Kalian tau, perekam suara, perekam video, sampai media penyimpanan ?
Ya, itu semua adalah teknologi hasi copy dari teknologi dalam diri manusia.
-          Media penyimpanan = otak.
-          Perekam suara = telinga.
-          Perekam video = mata
-          Alat-alat produksi = tangan dan kaki.
Dan yang gue heranin adalah mereka-mereka yang sombong, padahal mereka itu hanyalah men-copy-paste-kan teknologi, yang ke semua itu “All Right Reserved Allah SWT”
Satu teknologi yang gue pikir, itu masuk ke dalam golongan teknologi milenium ato setingkat dengan Komputer, yaitu teknologi anti virus.
Ya, teknologi anti virus dalam diri manusia adalah hati. Hati manusia yang bersih mampu menjadi antir virus bagi teknologi yang lainnya, artinya hati manusia akan menyaring, manakah perbuatan yang akan dilakukan ato tidak oleh teknologi lainnya. Akan tetapi sebaliknya, jika hati manusia telah rusak, virus-virus akan mudah masuk ke dalam sistem teknologi yang lainnya.
Satu lagi, sebuah teknologi, yang gue pikir itu adalah teknologi lama, tetapi manusia baru menerapkannya, sebut saja U-cloud (ato apalah gue lupa, tapi yang gue maksud adalah penyimpanan awan). Kalian yang sering “surfing” di dunia maya, khususnya pen-download, pastinya tak asing dengan situs media fire, ato google drive. Apa itu ?
Ya, itu adalah contoh 2 situs yang memberikan jasa penyimpanan online. Artinya, kalian mengunggah file dan kalian juga dapat mengambilnya sewaktu-waktu, ato sesuai ketentuan.
Lalu dimanakah teknologi manusia semacam ini ?
Nah, disini gue mau mencoba menuliskan apa yang gue otak-atik dalam otak gue.
Kalian pasti nggak asing lagi dengan “malam nisfu sa’ban”. Apa itu ? singkatnya adalah sebuah waktu dimana amal perbuatan dilaporkan kepada Allah SWT, itu yang gue paham.
Nah, disini otak gue memunculkan sebuah pemikiran, bahwa ada 2 teknologi yang terinstal dalam diri manusia, contoh :dapat meniru gerakan orang lain. Satu teknologi yang manusia lain mampu melihat hasilnya (teknologi Nas), yang kedua teknologi yang manusia tidak mampu melihat hasilnya (teknologi Robb), contoh : ikhlas.
Artinya setiap hal apapun yang dilakukan oleh manusia akan menghasilkan 2 data, yang disimpan dalam media penyimpanan. Berbentuk tabel dengan 2 kolom. 1 data untuk manusia, 1 data untuk Robb. Contoh : seseorang yang memberi bantuan, menghasilkan 2 data. 1 data untuk manusia, yang hasil output-nya dapat dilihat, yaitu “wah, orang itu baik”, pujian. 1 data untuk Robb, dimana data ini diidentifikasi terlebih dahulu, oleh hati. Ketika didalamnya terindex sebuah virus (entah itu riya, sombong, ‘ujub, dll) maka kolomnya tidak akan memunculkan data dan berwarna merah. Begitu juga dengan amal-amal yang dilakukan oleh teknologi lainnya, suara, video, gambar, dll.
Semua data yang dihasilkan disimpan dalam media peyimpanan, sampai waktu peng-upload-an, yaitu yang gue sebut dengan “malam nisfu sa’ban”
Jadi menurut pemikiran gue, bahwa teknologi penyimpanan awan ato cloud-cloud itu adalah teknologi yang sudah ada dalam diri manusia, yaitu peng-upload-an data (amal, red) pada malam nisfu sa’ban.
Gue lanjutin, bahwa data yang di upload pada malam nisfu sa’ban adalah data Robb, yang mana besok pada hari kiamat pada saat penghisaban amal, data tersebut dijadikan sebagai data base untuk mencocokkan antara data Nas dan data Robb. Dan menurut gue, data Robb nggak dapat dipengaruhi oleh hal apapun dan sudah paten. Jadi, ketika terjadi ke tidak cocokkan ato tidak sinkron antara data Nas dan data Robb, maka data Robb-lah yang benar, karena meskipun dalam data Nas terindex, tetapi data Nas adalah dat yang rentan sekali terinfeksi virus. Begitu juga sebaliknya, ketika dalam dat Robb, terindex, tetapi dalam data Nas tidak terindex, yang digunakan tetap data Robb, karena data Robb sudah dipastikan terbebas dari virus. Dan itu artinya saat manusia itu beramal, memang benar-benar ikhlas lilahita’ala, sehingga meskipun dalam data Nas tidak terindex, akan tetapi didalam dat Robb terindex.
Demikian hasil dari otak gue yang udah lam gue simpen dan akhirnya gue tuliskan juga. Kalo emang itu salah, itu adalah kesalah dari gue, dan jika itu benar itu hanya milik Allah semata. Wallohu A’lamu bish Showab.

Post a Comment for "Teknologi mutahir, manusia."