Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Tentang Bissmillahirrohmanirrohim : perbedaan, makna yang terkandung, dan hukum membacanya.



Tentang Bissmillahirrohmanirrohim

Oleh : @elrosyadi296


Assalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh


Siapa yang tak tau lafadz bismillah ?. saya rasa semua orang muslim tau akan lafadz tersebut. Lafadz yang mudah diucapkan, dan biasanya digunakan sebagai pembuka sebuah kegiatan atau akan melakukan sesuatu. Sebagaimana pada hadits Nabi SAW :


Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَرُ


“Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan tersebut terputus berkahnya.” (HR. Al-Khatib dalam Al-Jami’, dari jalur Ar-Rahawai dalam Al-Arba’in, As-Subki dalam tabaqathnya)

Jadi, suatu amal baik yang tidak diawali dengan bismillah, maka akan sia-sia.
Sebenarnya penggunaan lafadz bismillah, sudah ada sejak masa nabi Sulaiman A.S


إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

“Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Naml: 30)[1]


Lafadz bismillah juga merupakan lafadz dari Surat AL-Fatihah. Namun, juga ada yang berbeda pendapat, berikut pejelasannya [2]:

Sebagian ulama mengatakan bismillah adalah bagian dari surat Al-Fatihah, dan sebagian yang lain mengatakan bukan.

1. Mazhab Al-Hanafiyah
Mazhab Al-Hanafiyah berpendapat bahwa bismillah bukan bagian dari surat Al-Fatihah. Kalau pun kita membacanya di awal surat Al-Fatihah, kedudukannya sunnah ketika membacanya. Namun mazhab ini tetap mengatakan bahwa bismillah pada surat Al-Fatihah sunnah untuk dibaca, dengan suara yang sirr atau lirih.

2. Mazhab Al-Malikiyah
Sedangkan pandangan mazhab Al-Malikiyah, bismillah bukan bagian dari surat Al-Fatihah. Sehingga tidak boleh dibaca dalam shalat baik shalat wajib maupun shalat sunnah. Dan juga baik dalam shalat jahriyah maupun sirriyah.

3. Mazhab As-Syafi’iyah
Menurut mazhab As-Syafi’iyah, lafaz bismillah adalah bagian dari surat Al-Fatihah. Sehingga wajib dibaca dengan jahr (dikeraskan) oleh imam shalat dalam shalat jahriyah.

4. Mazhab Al-Hanabilah
Sedangkan dalam pandangan Al-Hanabilah, bismillah adalah bagian dari surat Al-Fatihah, namun tidak dibaca secara keras (jahr), cukup dibaca pelan saja (sirr). Bila kita perhatikan imam Al-Masjidil Al-haram di Mekkah, tidak terdengar membaca basmalah, namun mereka membacanya. Umumnya orang-orang disana bermazhab Hanbali.

Selain perbedaan pendapat diatas, bahwa dalam lafadz bismillah terkandung makna-makna penting, seperti makna lafadz Jalalah, dan sifat Alloh SWT yaitu Ar-Rohman dan Ar-Rohim.

a. Makna Lafzhul Jalalah ; ALLAH[3]

Allah adalah nama yang diperuntukkan untuk sang Rabb alam semesta ini. Secara bahasa ia berasal dari kata Al-Ilah yang berarti sesembahan. Dan Allah Azza wa Jalla sendirilah yang menamai DzatNya dengan Allah. Sebagian ulama mengatakan ini adalah nama yang paling agung sebab inilah nama yang disifatkan dengan seluruh sifat kemahasempurnaan.
Namun bagi ‘Ulama yang tidak mau direpotkan oleh definisi Bahasa, Kalimat Allah bukanlah Mustaq dari kalimat manapun ia merupakan Isim ‘Alam sebagaimana kalimat Zaydun, Paijo, Paimin yang dipakai nama oleh seseorang dan tidak terambil dari kalimat manapun kecuali dirinya sendiri, maka ketika ditanya apa artinya Paimin atau Paijo, jawabannya adalah tidak ada artinya. Kalimat Allah (الله) adalah kalimat yang khusus dan tidak diperkenankan untuk menamai siapapun kecuali Allah sendiri.

b. Makna ‘Ar-Rahman’ dan ‘Ar-Rahim’

Secara bahasa, kedua kata ini merupakan bentukan kata dari Ar Rahmah (kasih sayang). Dari kata Ar Rahmah inilah kata Ar Rahman dan Ar Rahim dibentuk untuk menunjukkan bentuk kasih sayang yang sangat besar. Walaupun kata Ar Rahman memiliki makna kasih sayang yang lebih tinggi daripada Ar Rahim. Secara tersirat Ibn Jarir Ath Thabary menyebutkan kesepakatan para ulama dalam masalah ini.

Berikut ini beberapa nukilan perkataan para ulama yang menjelaskan perbedaan antara Ar-Rahman dan Ar-Rahim :

1. Ibn ‘Abbas mengatakan :

قال ابن عباس رضي الله عنهما: هما اسمان رقيقان أحدهما أرق من الآخر. واختلفوا فيهما منهم من قال: هما بمعنى واحد مثل ندمان ونديم ومعناهما ذو الرحمة وذكر أحدهما بعد الآخر

“Kedua nama ini adalah nama (yang menunjukkan) kelembutan, namun salah satunya lebih lembut dari yang lainnya –artinya lebih menunjukkan kasih sayang yang lebih besar-.” (Lihat Tafsir Al Baghowi Juz 1 hal 70)

2. Abu ‘Ali Al Farisy mengatakan : “Ar Rahman adalah nama yang mencakup segala bentuk rahmat yang hanya khusus dimiliki Allah Ta’ala, sedangkan Ar Rahim adalah (untuk menunjukkan) rahmat dari sisi kaum mu’minin.”

3. Ibn Jarir Ath Thabary meriwayatkan perkataan Al ‘Azramy yang menyatakan : “Ar Rahman adalah (menunjukkan kasih) yang ditujukan untuk semua makhluq, sedangkan Ar Rahim adalah khusus untuk orang-orang beriman.”

c. Nama ‘Ar-Rahman’ Hanya Untuk Allah

Dengan melihat cakupan Ar-Rahman yang lebih luas, maka tidak mengherankan bila nama dan sifat ini hanya untuk Allah Ta’ala – berbeda dengan Ar-Rahim yang terkadang diberikan kepada makhluq seperti ketika Allah menjelaskan bagaimana kasih Rasulullah swa kepada kaum beriman ; wa kaana bil mu’minina rahima.

Itulah sebabnya, Ar-Rahman secara khusus disebut dalam perintah berdo’a kepada Allah ;


“Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu” (Al Isra’ :110)

Tidak dibenarkan siapapun menyebut dirinya sebagai Ar Rahman sebab ia adalah kekhususan Allah Ta’ala. Maka ketika si nabi palsu Musailamah menyebut dirinya sebagai rahman al yamamah (sang rahman-nya wilayah Yamamah), Allah Ta’ala memberinya label yang akan terus abadi hingga akhir zaman ; Al Kadzdzab (sang pendusta). Hingga kini, siapapun yang menyebut nama Musailamah hampir tidak pernah lupa menggandengkannya dengan Al Kadzdzab.

Berdasarkan penjelasan ini, maka kita dapat memahami mengapa dalam kalimat basmalah, nama Ar-Rahman didahulukan daripada nama Ar Rahim. Sebab nama Ar Rahman lebih mulia dibandingkan dengan nama Ar Rahim.

Adapun juga secara Ilmu nahwu bahwa cara membaca lafadz Bismillah itu ada 9, yang wajib 1, yang boleh 7, yang haram 1, berikut penjelasannya [4]:

Ada Sembilan wajah membaca basmalah dan terbagi tiga:

I. Sesuai dengan qaidah Arabiyah dan boleh dibaca dalam al-Qur’an, yaitu :

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

II. Sesuai dengan qaidah Arabiyah tapi tidak boleh dibaca dalam al-Qur’an, yaitu :

1. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمَ


2. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمُ


3. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنَ الرَّحِيْمَ


4. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنَ الرَّحِيْمُ


5. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ


6. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمَ


III. Tidak sesuai dengan qaidah Arabiyah dan tidak boleh dibaca dalam al-Qur’an, yaitu:

1. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمِ


2. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنَ الرَّحِيْمِ 


Sekian, wallohu a’lamu bish showab
wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh.



[1] https://rumaysho.com/14810-mulailah-dengan-bismillah.html Diakses pada 26/02/2019 pukul 22.15 WIB


[2] http://cyberdakwah.com/2015/04/pendapat-imam-madzhab-tentang-bacaan-basmalah/ Diakses pada 26/02/2019 pukul 22.15 WIB


[3] https://belajarislamiyah.wordpress.com/2013/07/18/bismillah/ Diakses pada 26/02/2019 pukul 22.51 WIB


[4] http://konsultasikitabkuning.blogspot.com/2017/10/macam-macam-irab-bismillah_1.html Diakses pad 26/01/2019 pukul 22.15 WIB

1 comment for "Tentang Bissmillahirrohmanirrohim : perbedaan, makna yang terkandung, dan hukum membacanya."

  1. Arrokhmaan = Sang RokhmaTOR = Pemberi Kasih Sayang (rokhmat); Arrohiim = Sang RokhamaWAN= Sangat dermawan dalam memberi kasih sayang (rokhmat).

    ReplyDelete