Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Ketidaktahuan Nabi SAW adalah Pujian

Dijelaskan oleh Beliau Gus Baha' ketika ada seseorang yang bertanya kepada beliau.

Beliau menjelaskan bahwa Nabi SAW dikatakan tidak tahu dalam konteks tertentu itu bukanlah sebuah kekurangan, melainkan sebuah pujian, مَدَّ (madda).
Karena syarat Nabi SAW, adalah UMMI (keibu-ibuan). Jadi semisal Nabi SAW tahu, maka seakan-akan Nabi SAW itu dikawal oleh ilmunya. Padahal Nabi SAW itu dikawal oleh nubuwah. Inilah yang membedakan antara  Nabi dengan bukan nabi.

Didalam Al-Qur'an biasa disebutkan :
ما كنت تدري ما الكتب ...
Artinya : "kamu (Nabi SAW) tidak tahu apa itu kitab ..."
Tapi itu adalah sebuah pujian.

Mengapa bisa disebut sebagai pujian ?

Karena apa bila Nabi SAW sudah tahu urusan sesuatu, itu akan menjadi ilmu tandingan, menandingi wahyu.
Sebagaimana ketika beliau Nabi SAW menerima wahyu pertama, Nabi SAW di perintahkan untuk membaca. Namun Nabi SAW menjawab : "saya tidak bisa membaca".
Itu bukanlah sifat buruk, justru itu bagus.

Jika Nabi SAW bisa membaca, nanti dikira ilmu Nabi SAW berasal dari buku-buku. Makanya beliau jadi Nabi. Karena bacaannya banyak.

Mengapa demikian ? Supaya semuanya karena wahyu.

Sumber : Mau'idhoh Gus Baha`

Post a Comment for "Ketidaktahuan Nabi SAW adalah Pujian"