Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Tujuan Stilistika

Dalam kedudukannya sebagai teori dan pendekatan penelitian karya sastra yang berorientasi linguistik, stilistika mempunyai tujuan sebagai berikut:[1]

  1. Untuk menghubungkan perhatian kritikus sastra dalam apresiasi estetik dengan perhatian linguis dalam deskripsi linguistik, seperti yang dikemukakan oleh Leech & Short (1984: 13).
  2. Untuk menelaah bagaimana unsur-unsur bahasa ditempatkan dalam menghasilkan pesan-pesan aktual lewat pola-pola yang digunakan dalam sebuah karya sastra (Widdowson, 1979: 202).
  3. Untuk menghubungkan intuisi-intuisi tentang makna-makna dengan pola-pola bahasa dalam teks (sastra) yang dianalisis.
  4. Untuk menuntun pemahaman yang lebih baik terhadap makna yang dikemukakan pengarang dalam karyanya dan memberikan apresiasi yang lebih terhadap kemampuan bersastra pengarangnya (Brooke, 1970: 131).
  5. Untuk menemukan prinsip-prinsip artistik yang mendasari pemilihan bahasa seorang pengarang, sebab setiap penulis memiliki kualitas individual masing-masing (Leech dan Short, 1984: 74).
  6. Kajian stilistika akan menemukan kiat pengarang dalam memanfaatkan kemungkinan yang tersedia dalam bahasa sebagai sarana pengungkapan makna dan efek estetik bahasa (Sudjiman, 1995: 56).

Selain itu, analisis stilistika biasanya dimaksudkan untuk menerangkan sesuatu yang pada umumnya dalam dunia kesastraan untuk menerangkan hubungan bahasa dengan fungsi artistik, dan maksudnya.

Dengan kata lain, kajian stilistika dimaksudkan untuk menjelaskan fungsi keindahan penggunaan bentuk kesastraan tertentu mulai dari aspek bunyi, leksikal, struktur, dan lainnya.



sumber :
[1] http://sastra33.blogspot.com/2011/06/stilistika-teori-metode-dan-aplikasi_6928.html. Diakses pada hari Kamis, 27 September 2018 pukul 13.00 WIB dikutip dari “Stilistika: Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian Estetika Bahasa”

Post a Comment for "Tujuan Stilistika"