Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Fungsi Fashilah

Kalau kita cermati, dalam al-Qur'an ternyata fashilah tidak hadir begitu saja tanpa peran, tetapi kehadirannya mempunyai fungsi yang sangat penting. Bahkan para ulama memandang hal ini sebagai salah satu aspek yang menunjukkan sisi ke-mukjizat-an al-Qur'an. Fashilah mempunyai dua fungsi yaitu fungsi lafzhi dan fungsi maknawi.

1. Fungsi lafzhi

Fungsi ini berorientasi pada aspek lafal dan kalimat. Dengan fungsi ini fashilah menjadikan kalimat ayat-ayat al-Qur'an lebih indah, enak didengar dan mengesankan ketika dibaca. Akhiran dari satu ayat dengan ayat sebelumnya menjadi serasi dari sisi phonetis hingga mampu memberikan kesan dan sentuhan musikal dalam jiwa. Dengan fungsi ini juga akan memudahkan ayat-ayat untuk dapat dibaca secara tartil sesuai tajwid dengan irama yang indah. Oleh karena itu dalam kebanyakan ayat diakhiri dengan huruf-huruf mad dan huruf-huruf lain yang ditutup dengan huruf nun dan mim untuk keindahan nada. Orang-orang Arab –kata Syibawaih- ketika mendendangkan suatu nyanyian, mereka memilih huruf alif, nun, dan ya' sebagai akhiran lafal untuk membuat bunyi lebih panjang dan memperindah nada. Aspek keindahan lafal ini juga bisa dirasakan dengan kesamaan huruf-huruf fashilah yang dikenal dengan nama al-fashilah al-mutamatsilah atau kedekatan artikulasi huruf-huruf tersebut yang dikenal dengan nama al-fashilah al-mutaqaribah.

2. Fungsi maknawi

Fungsi ini berorientasi pada aspek makna, seperti mempermudah pemahaman atau penguatan makna. Untuk mengetahui fungsi ini sesungguhnya tidak mudah, karena seorang peneliti harus melakukan penelaahan dengan cermat semua fashilah-fashilah dalam al-Qur'an hingga dia bisa menyimpulkan hal-hal yang berkaitan dengan fungsi maknawi ini.

Contohnya:

Ketika berbicara tentang ayat-ayat sejarah dan peninggalan-peninggalan masa lampau, al-Qur'an memilih lafal untuk fashilah ayat-ayat tersebut dengan "أفلا يسمعون". Sedangkan untuk ayat-ayat yang bertemakan realitas yang sedang dihadapi, dipilihkan lafal "أفلا يبصرون" . Tentu saja pemilihan lafal-lafal fashilah di atas terkait erat dengan kepentingan keserasian dan pemahaman makna yang dapat mempermudah pembaca mencerna pesan yang dibawakan ayat-ayat tersebut. Pada fashilah pertama Allah hendak menegaskan fungsi pendengaran mereka yang merupakan sarana untuk mendapatkan informasi sejarah dengan uslub tawbikh (gaya bahasa celaan) "أفلا يسمعون" . Sementara pada fashilah kedua Allah hendak menegaskan fungsi penglihatan mereka yang merupakan sarana untuk menyaksikan dan menangkap ayat-ayat realitas yang ada di hadapan mereka, juga dengan uslub tawbikh "أفلا يبصرون" Selain contoh di atas masih banyak fenomena-fenomena fashilah al-Qur'an yang menunjukkan dan menguatkan fungsi maknawinya, sebagaimana dituliskan 'Abd al-'Ahim Ibrahim Muhammad al-Muth'ini dalam Khashaish al-Ta'bir al-Qur'ani seperti; fenomena fashilah-fashilah yang berbeda karena perbedaan makna yang dikandungnya, fashilah-fashilah yang berbeda tetapi memiliki makna yang sama, fashilah-fashilah yang butuh penelaahan mendalam tentang makna-maknanya, dan fenomena-fenomena fashilah lainnya.


Manfaat Ilmu Fawashil

Dengan menguasai ilmu fawashil, seseorang akan banyak mendapatkan manfaat, kegunaan dan keuntungan, diantaranya:

  1. Mengetahui kadar sahnya shalat. Sebab, sebagian ulama berpendapat bahwa bagi yang belum hafal surat Al-Fatihah, kalau ada, maka sah baginya mengganti dengan tujuh ayat dari Al-Qur’an. Kalau seseorang tidak mengetahui fawashil, bagaimana bisa memberi arahan terkait tujuh ayat ini?
  2. Rasulullah SAW menjelaskan dalam shahih Muslim [hadits no. 802] bahwa siapa yang membaca 3 ayat (setelah Al-Fatihah), maka seakan ia telah mendapatkan tiga ekor unta yang gemuk yang lagi bunting. Ilmu Fawashil membantu seseorang untuk mengetahui batasan tiga ayat ini. Begitu pula pahala yang dijanjikan kepada mereka yang mau mempelajari tiga ayat dan atau lebih dari ayat-ayat Al-Qur’an.
  3. Dengan mengetahui ilmu fawashil, seseorang akan mengetahui posisi waqaf (berhenti) pada akhir ayat yang merupakan sunnah dari Rasulullah SAW.
  4. Menjadikan kalimat ayat-ayat al-Qur'an lebih indah, enak didengar dan mengesankan ketika dibaca.
  5. Mempermudah pemahaman atau penguatan makna.

Post a Comment for "Fungsi Fashilah"