Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Makalah Tentang ‘Ulumul Qur’an

296.web.id -

MAKALAH TENTANG ‘ULUMUL QUR’AN



DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan kewajiban penulis, yakni dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat tugas individu. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammmad SAW yang telah mengantarkan kita kepada jalan yang terang dan menjadikan jalan yang indah berupa ajaran agama Islam.

Ucapan terima kasih kepada beliau .... selaku dosen pengampu pada mata kuliah ‘Ulumul Qur’an yang telah memberikan bimbingan serta arahan sehingga makalah yang berjudul’Ulumul Qur’an ini dapat diselesaikan tepat waktu. Seiring dengan usaha kerja keras penulis, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, karena tanpa bimbingan dan dorongannya, penulis tidak akan menyelesaikan makalah ini sampai selesai. Penulis pun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam rangka perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan mempunyai tanggapan yang positif serta dapat bermanfaat bagi pembaca semua. Amin Ya Rabbal ‘Alamin

Disusun oleh 296.web.id

Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Masalah

BAB II Pembahasan
Pengertian ‘ulumul Qur’an
- ‘Ulumul Qur’an secara Etimologis
- ‘Ulumul Qur’an Secara Terminologis
Ruang Lingkup ‘ulumul Qur’an
Macam-macam ‘Ulumul Qur’an
Pengembangan ‘ulumul Qur’an

BAB III Penutup

BAB IV Daftar Pustaka  

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an secara hak milik merupakan kitab suci milik umat Islam, akan tetapi dari segi nilai manfaatnya, Al-Qur’an bermanfaat untuk semua umat manusia tidak hanya umat Islam semata. Itu sejalan dengan kedatangan agama Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin. Kemanfaatan Al-Qur’an dapat diperoleh secara maksimal apabila mampu menerangkan isi kandungan dari Al-Qur’an itu sendiri secara komprehensif dan mendetail. Karena apabila Al-Qur’an tidak dapat diterangkan, kemanfaatannya tidak dapat maksimal. Untuk mampu menerangkan isi kandungan Al-Qur’an diperlukan kemampuan yang mumpuni. Mungkin semua orang mampu berbicara tentang Al-Qur’an, akan tetapi tidak semua orang mampu berbicara secara benar. Yang dimaksud dengan berbicara secara benar disini adalah membicarakan Al-Qur’an berdasarkan keilmuan yang mumpuni, tidak hanya sekedar berbicara sekehendak sendiri yang sering diintervensi oleh hawa nafsu.

Keilmuan yang bisa dikatakan sebagai bekal agar supaya mampu berbicara tentang Al-Qur’an secara benar terangkum kedalam sebuah keilmuan yang lebih dikenal dengan ‘Ulumul Qur’an. Disiplin ilmu Al-Qur’an (‘Ulumul Qur’an) bisa dikatakan menjadi standar acuan menilai apakah orang yang berbicara tentang Al-Qur’an tersebut patut dijadikan sebagai seorang panutan dalam memahami pesan-pesan yang terkandung dalam Al-Qur’an.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian dari ‘Ulumul Qur’an ?
2. Apa saja ruang Lingkup ‘ulumul Qur’an ?
3. Bagaimana macam-macam ‘Ulumul Qur’an ?
4. Bagaimana pengembangan dari ‘Ulumul Qur’an ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari 'ulumul Qur'an.
2. Untuk mengetahui ruang lingkup dari 'Ulumul Qur'an.
3. Untuk mengetahui macam-macam 'Ulumul Qur'an.
4. Untuk mengetahui pengembanan dari 'ulumul Qur'an.

BAB II Pembahasan

1. Pengertian

Dari sudut pandang Bahasa kata ‘Ulum (علوم)merupakan jamak dari kata ‘Ilm (علم) yang berarti ilmu. Sedangkan Al-Qur’an itu sendiri merupakan kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat manusia yang menghendaki kebahagiaan, baik kebahagiaan didunia maupun diakhirat. Kata ‘Ulum yang disandarkan kepada kata Al-Qur’an menjadi penjelas, bahwa ilmu ini merupakan kumpulan dari ilmu-ilmu yang berhubungan dengan Al-Qur’an. Sehingga dengan demikian ilmu-ilmu seperti ilmu tafsir, ilmu qiraat, ilmu asbabun nuzul, serta ilmu-ilmu lainnya yang berkaitan dengan Al-Qur’an menjadi bagian dari ‘Ulumul Qur’an.

Dalam sejarahnya istilah ‘Ulumul Qur’an baru muncul pada abad ke-5 Hijriyah, akan tetapi benih-benih dari ‘Ulumul Qur’an telah muncul sejak masa Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut dibuktikan dengan semangat para sahabat untuk mengkaji Al-Qur’an dengan bersungguh-sungguh. Kumunculan ‘Ulumul Qur’an sebagai sebuah disiplin ilmu merupakan sebuah langkah untuk memahami isi Al-Qur’an.

a. Secara Etimologis

Pengertian ‘Ulumul Qur’an secara etimologis atau secara Bahasa, bahwa kata ‘Ulumul Qur’an merupakan gabungan dari dua kata bahasa Arab yaitu kata “Ulum” dan kata “al-Qur’an”. Kata ‘Ulum merupakan bentuk jamak dari kata ‘ilm, kata ‘ilm sendiri merupakan bentuk masdhar dari kata “‘alima”, “ya’lamu” yang berarti mengetahui. Dalam kamus al-Muht kata ‘alima disinonimkan dengan kata ‘arafa (mengetahui, mengenal). Kata ‘ilm semakna dengan ma’rifat yang berarti “pengetahuan.” Sedangkan ‘ulum berarti sejumlah pengetahuan.

Sehingga dapat ditarik sebuah pengertian bahwa ‘Ulumul Qur’an adalah ilmu-ilmu yang membahas segala sesuatu tentang Al-Qur’an, mulai dari pengertian Al-Qur’an, pengertian wahyu, sejarah turunnya Al-Qur’an, sejarah pengumpulan Al-Qur’an, makkiyah dan madaniyah, latar belakang turunnya ayat atau kelompok ayat tertentu, kisah-kisah dalam Al-Qur’an, mukjizat Al-Qur’an dan lain sebagainya sampai kepada pembahasan tentang tafsir Al-Qur’an.

b. Secara Terminologi

Menurut istilah pengertian Ulumul Qur’an didefinisikan oleh para ulama, antara lain sebagai berikut :

1. Menurut Manna Al-Qaththan

العلم الذي يتناول الأبحاث المتعلقة بالقرأن من حيث معرفة أسباب النزول ، وجمع القرأن وترتيبه، ومعرفة المكي والمدني، والناسخ والمنسوخ، والمحكم والمتشابه، إلى غير ذلك مما له بالقرأن

Artinya : “Ilmu yang meliputi beberapa pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an, baik dari segi pengetahuan tentang sebab-sebab turun ayat, pengumpulan Al-Qur’an dan penyusunannya, pengetahuan tentang makki dan madani, nâsikh dan mansûkh, muhkam dan mutasyâbih dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Al-Qur’an.”

2. Menurut Muhammad Abd Azhim Az-Zarqani

مباحث تتعلق بالقرأن الكريم من ناحية نزوله وترتيبه وجمعه وكتابته وقراءته وتفسيره وإعجازه وناسخه ومنسوخه ودفع الشبه عنه ذلك

Artinya : “Beberapa pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an al-Karim, baik dari segi turunnya, susunannya, pengumpulannya, penulisannya, qirâahnya, tafsirnya, kemukjizatannya, nâsikh dan mansûkhnya, dan menolak tuduhan-tuduhan terhadapnya dan lain-lain semacamnya.”

3. Menurut Ali Ash-Shabuni

يقصد يعلوم القران الإبحاث التى تتعلق بهذا الكتاب المحيد الخالد من حيث الترول والجمع والترتيب والندوين ومعروفة أسباب الترول وامكي منه والمدني ومعرفة الناسخ والمنسوخ والمحكموالمتشابه وغير ذلك من الأبحاث الكثيرة التي تتعلق بالقران العظيم

Artinya : “Yang dimaksud dengan Ulumul Qur’an ialah pembahasan-pembahasan yang berhubungan dengan kitab yang mulia ini dari segi turunnya, pengumpulannya, penertibannya, pembukuannya, mengetahui sebab turunnya, Makiyah dan Madaniyahnya, nasikh dan mansukhnya, muhkam dan mutasyabihnya dan lainlain pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an”.


2. Ruang Lingkup ‘Ulumul Qur’an

Ruang lingkup dari ‘Ulumul Qur’an merupakan segala sesuatu yang membahas mengenai Al-Qur’an baik langsung maupun tidak langsung. Secara umum ruang lingkup kajian dari Ulumul Qur’an mengarah kepada dua bidang sasaran, yaitu pembahasan segi : riwayah (periwayatan Al-Qur’an)seperti mengenai waktu, tempat dan sebab- sebab turun ayat, dan pembahasan segi dirayah (kandungan al- Qur’an ) seperti mengenai sifat- sifat lafazh.

Didalam buku Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Quran/Tafsir, karya Hasby ash-Shiddiqiey disebutkan bahwa pembahasan Ulumul Qur’an bermuara pada :

  • Bahasan yang berkaitan dengan turunya Al-Qur’an (nuzul), seperti tempat turunnya (makiyah, madaniyah, hadliyah/kampung halaman), waktu turunnya (nahariyah/siang, lailiyah/malam, shaifiyah/musim dingin) firasyiyah/di tempat tidur, asbabun nuzul, ayat pertama dan terakhir, terpisah, atau sekaligus, serta ayat hukum yang pernah diturunkan pada nabi sebelumnya.
  • Bahasan yang berkaitan dengan sanad, seperti kualitas dan kuantitas sanad, shahih, ahad, syadz, qiraat nabi, huffazd al-Qur’an, tahammul (penerimaan riwayat).
  • Bahasan yang berkaitan dengan ‘ada’ al-qira’ah (cara membaca, menerima dan menyampaikan bacaan) seperti : waqaf, ibtida’, imla’ (lajnah/dialek), mad, takhfif hamzah (meringankan hamzah) idgham.
  • Bahasan yang berkaitan dengan lafal al-Qur’an gharib, mu’rab, menerima perubahan pada akhir lafal, mazaj, musytarak (mengandung persamaan kata), tasbih dan lain-lain.
  • Bahasan mengenai makna lafal al-Qur’an yang berhubungan denganmasalah hukum, am dan khas, takhsis, mujmal, mufashshal(rinci) dan lain-lain.
  • Bahasan tentang makna al-Qur’an yang berkaitan dengan pengertian lafal seperti Fashl (pemisahan), washl (persambungan), qashar, itnab (panjang), musawa (sama) dan lain-lain.
Adapun beberapa disiplin keilmuan yang terbungkus dalam ‘ulumul qur’an antara lain :

  1. Ilmu Adab Tilawah al-Qur'an, yaitu ilmu- ilmu yang menerangkan aturan pembacaan al-Qur’an.
  2. Ilmu Tajwid, yaitu ilmu yang menerangkan cara membaca al-Qur’an, tempat memulai, atau tempat berhenti (waqaf).
  3. Ilmu Mawathin an-Nuzul, yaitu ilmu yang menerangkan tempat, musim awal dan akhir turunnya ayat.
  4. Ilmu Tawarikh an-Nuzul, yaitu ilmu yang menerangkan danmenjelaskan masa dan urutan turunnya ayat, satu demi satu dariawal hingga yang terakhir turun.
  5. Ilmu Asbab an-Nuzul, yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab turunnya ayat.
  6. Ilmu Qira’at, yaitu ilmu yang menerangkan ragam qira’at (pembacaan al-Qur’an) yang telah diterima Rasulullah Saw. Qiraat terdiri dari qiraat tujuh (qiraat sab’ah), qira'at 10 (asyara) dan qira'at empat belas. Ada qira'at yang shahih dan ada qira'at yang tidak sahih.
  7. Ilmu Gharib al-Quran, yaitu ilmu yang menerangkan maknakata-kata ganjil yang tidak terdapat dalam kitab-kitab konvensional, atau tidak terdapat dalam percakapan sehari-hari.
  8. Ilmu I’rab al-Quran, yaitu ilmu yang menerangkan harakat al-Qur’an dan kedudukan sebuah kata dalam kalimat.
  9. Ilmu Wuzuh wa an-Nazha’ir, yaitu ilmu yang menerangkankata-kata al-Qur’an yang mempunyai makna lebih dari satu.
  10. Ilmu Ma’rifat al-Muhkam wa al-Mutasyabih, yaitu ilmu yangmenerangkan ayat-ayat yang dipandang muhkam dan yangdipandang mutasyabih.

3. Macam-macam ‘Ulumul Qur’an

Dalam buku karya Abdul Djalal yang berjudul Ulumul Qur’an menyebutkan bahwa Ulumul Qur’an ada dua macam, yakni :

a. Ulumul Qur’an bi Ma’nal Idhafi/Laqabi, yaitu sekelompok ilmu-ilmu pengetahuan agama Islam dan ilmu-ilmu Bahasa Arab mengenai al-Qur’an yang masih berdiri sendiri seperti Ilmu Tafsir, Ilmu Rasmil Qur’an, Ilmu Mazajil Qur’an, Ilmu Irabil Qur’an, Ilmu Qiraatil Qur’an, Ilmu Gharibil Qur’an, Ilmu Asbabun Nuzul dan lain-lain ilmu yang membahas sesuatu segi dari al-Qur’an yang belum terintegrasi menjadi satu nama yang disebut ‘Ulumul Qur’an”.

b. Ulumul Quran bi Ma’nal Mudawwam, yakni ilmu yang terdiri dari beberapa pembahasan mengenai al-Qur’an dari segi turunnya, pengumpulannya, penertibannya, penulisannya, bacaannya, penafsirannya, kemukjizaannya, nasikh mansukhnya, i’rabnya, gharibnya, majaznya, sumpah-sumpahnya dan lain-lain yang dibahas didalamnya. Ringkasnya Ulumul Qur’an Mudawwam adalah yang sudah merupakan gabungan dari beberapa Ulumul Quran Idhafi, sehingga sudah terintegrasi menjadi satu dari seluruh ilmu yang membahas kitab al-Qur’an dari berbagai seginya.

4. Pengembangan ‘Ulumul Qur’an

‘Ulumul Qur’an sebagai disiplin ilmu memberikan jalan yang cukup luas untuk pengembangan ‘Ulumul Qur’an. Meski teks Al-Qur’an telah terhenti akan tetapi ayat-ayat yang termaktub didalamnya akan selalu relevan dengan perkembangan zaman. Tinggal bagaimana kita menaplikasikannya kedalam suatu kondisi.

النصوص قد إنتهى والوقائع غير متنهيه
  صلح لكل زمان ومكان


BAB III Penutup

A. Kesimpulan

‘Ulumul Qur’an merupakan satu kesatuan disiplin ilmu yang meliputi ilmu-ilmu terkait dengan Al-Qur’an. Secara umum pembagiannya menjadi dua yaitu ; riwayah dan dirayah.

BAB IV Daftar Pustaka

Kuliah ‘Ulumul Qur’an, Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc. MA
Ulumul Qur’an, Ajahari, M.Ag
Ulumul Qur’an, Dr. Hj. Oom Mukarromah, M.Hum
Kitab Mabahis fii 'Ulumil Qur'an Karya Menurut Manna Al-Qaththan
Kitab Manahil 'Irfan fii 'Ulumil Qur'an Karya Muhammad Abd Azhim Az-Zarqani

Post a Comment for "Makalah Tentang ‘Ulumul Qur’an"