Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Rangkuman Buku “Stilistika Al-Qur`an : Makna Dibalik Kisah Ibrahim” karya Dr. Syihabudin Qalyubi


“Kata atau kalimat tidak disusun demi keindahan persajakan semata tetapi semua itu untuk mendukung makna karena makna merupakan tujuan sebuan tuturan, sedangkan kata atau kalimat merupakan mediasi untuk mencapai tujuan tersebut.”

Didalam buku tersebut, ada 3 pertanyaan besar yang menjadi pondasi kajian buku tersebut :
Mengapa dalam kisah Nabi Ibrahim AS digunakan gaya yang khas ?
Bagaimana stilistika unsur-unsur pembentuk wacana kisah Nabi Ibrahim AS ?
Bagaimana pemaparan kisah Nabi Ibrahim AS itu sendiri ?
Dan dengan media stilistika yang pada dasarnya merupakan ilmu yang mempelajari tentang gaya bahasa, berusaha untuk menemukan jawaban, mengapa pengarang justru memilih caranya yang khas ?
Dan stilistika bertumpu pada bentuk cara pemaparan gagasan, peristiwa atau suasana tertentu pada sebuah karya sastra dengan mengkaji potensi-potensi bahasa yang diekploitasi pengarang untuk tujuan tertentu.

Buku Stilistika Al-Qur`an ini, dalam pengumpulan data menggunakan metode sampeling dari Michel Quinn Patton, yang memiliki 3 tipe :

1. Sampel ekstrim atau kasus yang menyimpang untuk mendapatkan informasi kasus esktrimnya. Untuk kasus kisah Nabi Ibrahim AS, sampel ini digunakan untuk menelusuri wujuh al-inhirah (aspek-aspek penyimpangan) yaitu gaya bahasa kisah Nabi Ibrahim AS dari gaya bahasa pada umumnya.
2. Sampel kasus tipikal, untuk menghindari penolakan informan yang memang khsusus. Untuk kasus kisah Nabi Ibrahim AS sampel ini digunakan untuk menelusuri kata-kata yang khas digunakan pada kisah Nabi Ibrahim AS.
3. Sampel yang memberikan keragaman maksimal untuk merekam keragaman yang unik. Dan dalam kasus kisah Nabi Ibrahim AS, sampel ketiga ini digunakan untuk menelusuri redaksi-redaksi yang mirip dalam pengungkapan substrasi makna yang sama.