Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Hiperbol

Hiperbol adalah gaya bahasa yang mengandung suatu pertanyaan yang berlebihan dengan membesar-besarkan sesuatu hal. Gaya ini digunakan oleh Sarah tatkala mendapatkan berita akan dikaruniai anak sebagaimana dalam QS. Hud [11]: 72 berikut ini:

قَالَتْ يَوَيْلَتَى ءَاَلِدُ وَاَنَاْ عَجُوْزٌ وَّهَذَا بَعْلِيْ شَيْخًا, اِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عَجِيْبٌ

Istrinya berkata, “sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula?sesungguhnya hal ini benar-benar suatu yang sangat aneh”.

Dalam ayat ini, Sarah bertutur dengan panjang lebar. Intinya, ia beranggapan mustahil dapat melahirkan anak. Penuturannya di lebih-lebihkan. Ia mengatakan bahwa baik Sarah maupun suaminya sudah sangat tua. Gaya seperti ini digunakan dalam konteks aneh, heran atau takjub. Meskipun demikian, al-Qur’an menampilkan tuturan itu untuk memperlihatkan kekuasaan Allah. Dengan kemahakuasaan-Nya, Ia bisa membuat sesuatu yang kelihatannya mustahil menjadi kenyataan.


Sumber :

  1. Syihabuddin Qalyubi, Stilistika al-Qur’an (Makna di Balik Kisah Ibrahim), LkiS Yogyakarta, Yogyakarta, 2009, hlm. 131.

Post a Comment for "Hiperbol"