Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Sejarah Perkembangan Ilmu Qiro'at

Para sahabat mempelajari cara pengucapan Al-Quran langsung dari Rasulullah SAW, bahkan beberapa dari ‘secara resmi’ direkomendasikan oleh Rasulullah SAW sebagai rujukan sahabat lainnya dalam pengucapan Al-Quran. Dari Abdullah bin Amr bin Ash, Rasulullah SAW bersabda : “Ambillah (belajarlah) Al-Quran dari empat orang : Abdullah bin Mas’ud, Salim, Muadz, dan Ubai bin Ka’b” (HR Bukhori). Rasulullah SAW juga bersabda : “Barang siapa yang ingin membaca Al-Quran benar-benar sebagaimana ia diturunkan, maka hendaklah membacanya seperti bacaan Ibnu Ummi Abd (Abdullah bin Mas’ud)”.

Diantara sahabat yang populer dengan bacaannya adalah: Utsman bin Affan, Ali bin Abi Tholib, Ubay bin Ka’b, Zaid bin Tsabit, Abu Darda, Ibnu Mas’ud, dan Abu Musa al-Asy’ary. Dari mereka inilah kebanyakan para sahabat dan tabi’іn di seluruh daerah belajar. Kemudian para tabi’іn tersebut menyebar di kota-kota besar pemerintahan Islam, diantaranya adalah :

  1. Madinah : Ibnu Musayyib, Urwah, Salim, dan Umar bin Abdul Aziz
  2. Mekah : Ubaid bin Umair, Atho’ bin Abi Robah, Thowus, Mujahid, Ikrimah
  3. Kufah : Ilqimah, Al-Aswad, Masruq, Ubaidah, Dll
  4. Bashroh : Abu Aliyah, Abu Roja’, Qotadah, Ibnu Siirin
  5. Syam : Al-Mughiroh, Shohib Utsman, Dll

Kemudian pada masa tabi’іn awal abad 1 Hijriyah, beberapa kelompok mulai sungguh-sungguh menata tata baca dan pengucapan al-Quran hingga menjadi ilmu tersendiri sebagaimana ilmu-ilmu syariah lainnya. Kemudian muncul pula madrasah-madrasah qiro’ah yang mempelajai ilmu tersebut, yang akhirnya memunculkan keberadaan para qurro’, yang hingga hari ini qiroat qur’аn banyak disandarkan kepada mereka, khususnya imam qurro yang tujuh.

Post a Comment for "Sejarah Perkembangan Ilmu Qiro'at"