Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Sistematika Penafsiran Tafsir Mafātīh al-Ghaib

Adapun sistematika penulisan Tafsir ar-Razi, yaitu menyebut nama surat. Seperti penafsirannya terhadap surat al-Fatihah, beliau menyebutkan 12 laqab dari surat al-Fatihah, yaitu: surah al-hamd, Umm al-Quran, masaniy, al-wafiyah. Fatihah al-Kitab, al-Asas, al-Syifa, al-salah, al-Sual, al-Kafiyah. Al-Syukr, surah al-Do’a. Kemudian tempat turunnya, bilangan ayatnya, perkataan-perkataan yang terdapat didalamnya, kemudian menyebut satu atau beberapa ayat, lalu mengulas munasabah antara satu ayat dengan ayat sesudahnya, sehingga pembaca dapat terfokus pada satu topik tertentu pada sekumpulan ayat. Namun ar-Razi tidak hanya munasabah antara ayat saja, ia juga menyebut munasabah antara surat.

Setelah itu ar-Razi mulai menjelaskan masalah dan jumlah masalah tersebut, misalnya ia mengatakan bahwa dalam sebuah ayat al-Qur’an terdapat beberapa yang jumlahnya mencapai sepuluh atau lebih. Lalu menjelaskan masalah tersebut dari sisi nahwunya, ushul, sabab al-nuzul, dan perbedaan qiraat dan lain sebagainya. Sebelum ia menjelaskan suatu ayat, ar-Razi terlebih dahulu mengungkapkan penafsiran yang bersumber dari Nabi, Sahabat, tabi’in ataupun memaparkan masalah antara nasikh dan mansukh, bahkan jarh wat’ta’dil barulah ia menafsirkan ayat disertai argumentasi ilmiyahnya dibidang ilmu pengtahuan, filsafat, ilmu alam maupun yang lainnya.



Post a Comment for "Sistematika Penafsiran Tafsir Mafātīh al-Ghaib"