Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
النُّصُوْصُ قَدْ إِنْتِهَى وَالْوَقَائِعُ غَيْرُ مُتَنَهِيَة # صَلِحٌ لَكُلِّ زَمَان وَمَكَان

Sumber Mubham

Untuk mengetahui mubham dibalik ayat tersebut dengan jalan Al-Qur’an dan periwatan hadis saja, melalui sahabat yang mengambil periwayatan dari Nabi SAW dan para tabi’in yang mengambil dari sahabat, Imam Suyuti tidak memperkenankan ijtihad bil ro’yi di dalamnya.

Imam Zarkasyi memberi catatan dalam mubham, yaitu :

1. قَدْ يَكُوْنُ لِلشَّخْصِ اِسْمَانِ ، قَيَقْتَصِرُ عَلَى أَحَدَهُمَا

Terkadang satu orang terdapat dua nama, dan ditetapkan satu nama dari kedua nama tersebut dengan maksud memunculkan orang tersebut. Salah satunya adalah penyebutan Bani Israil dalam Al-Qur’an, yang sebenarnya mempunyai nama lain yaitu Ibnu Ya’qub. Namun dalam Al-Qur’an hanya menggunakan Bani Israil.

2. أَنَّهُ قَدْ بَالَغَ فِي الصِّفَاتِ لِلتَّنْبِيْهِ عَلَى أَنَّهُ يُرِيْدُ إِنْسَانًا بِعَيْنِهِ

Disebutkan dalam Al-Qur’an dalam bentuk sifat, sebagai peringatan bahwa Allah menginginkan orang tersebut, seperti dalam QS. Al-Qolam ayat 10-11 :

وَلَا تُطِعۡ كُلَّ حَلَّافٖ مَّهِينٍ )١٠( هَمَّازٖ مَّشَّآءِۢ بِنَمِيمٖ )١١

Artinya : “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina. Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah.”

Yang dimaksud ayat di atas ialah Akhnas bin Syariq.

3. Didalam Al-Qur’an tidak disebutkan nama perempuan kecuali hanya Maryam binti Imron.

Disebutkan dalam 30 tempat, diantara hikmah dari penyebutan nama Maryam adalah sebagai penegasan bahwasanya nama tersebut menunjukkan kekuatan ketundukannya kepada Allah. Sebagai pelaksanaan kebiasan adat bangsa Arab dalam menyebutkan nama ayahnya setelah nama asli, dalam hal ini Nabi Isa As tidak mempunyai bapak sehingga yang disebutkan adalah nama ibunya, dan menegaskan bahwa kelahiranya tanpa ayah seperti halnya penciptaan Adam, serta membuktikan kesucian Maryam dari perkataan orang-orang yahudi.

4. وَأَمَّا الرِّجَالُ فَذَكَرَ مِنْهُمْ كَثِيْرًا

Sebaliknya penyebutan nama lelaki banyak terdapat dalam Al-Qur’an, misalnya dalam QS. Al-Mudassir ayat 11 :

ذَرْنِي وَمَنْ خَلَقْتُ وَحِيدًا ...

Artinya : “Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian."

Dikatakan bahwa itu adalah Walid Ibn Mughiroh. Dan Allah SWT juga menyebutnya dengan Zaidan dalam QS. Al-Ahzab, untuk menyatakan bahwa dia bukan putra Nabi SAW.

Post a Comment for "Sumber Mubham"